Desktop Environment Pada Linux - Open Source Lab -->

Desktop Environment Pada Linux



Pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan apa itu DE atau Desktop Environment dan apa saja jenisnya. DE merupakan tampilan interface grafis yang menghubungkan antara pengguna dengan sistem Linux atau biasa disebut dengan tampilan GUI. DE pada linux itu ada berbagai macam antara lain Gnome, Cinnamon, KDE, Unity, XFCE, dll.

Secara Default, Ubuntu sudah menyertakan Unity sebagai tampilan default. Jika kalian bosan dengan Unity, kalian dapat mengubah DE Ubuntu dengan DE yang kalian inginkan. Berikut terdapat 7 Desktop Environment yang akan saya jelaskan. 


Macam-Macam Desktop Environment

1. GNOME (GNU Network Object Model Environment)

 
Sebenarnya GNOME merupakan DE default dari Ubuntu yang pertama rilis tahun 1999 kemudian Red Hat menggunakan GNOME sebagai DE defaultnya.

Seiring berjalannya jaman, GNOME versi 3.x merupakan generasi penerus GNOME 2.x. Diawal kemunculannya DE ini sempat dikecam (bahkan oleh pembuat Linux sendiri Linus Torvalds) dikarenakan sulitnya kustomisasi. Namun seiring berjalannya waktu, GNOME Shell yang menjadi shell utama dari GNOME 3.x ini lambat laun mulai disukai banyak disukai karena tampilannya yang tergolong sederhana namun sangat baik untuk multitasking. Sekarang ini sudah ada Gnome yang terbaru yaitu Gnome Shell dengan tampilan yang lebih menarik.

Wikipedia : GNOME

2. KDE Plasma Desktop


KDE (Kool Desktop Environtment) adalah jenis DE yang terkenal dengan tampilannya yang sangat menakjubkan. DE ini pertama rilis pada 1996 sebagai project open source dan menyerupai DE Microsoft Windows. Namun sayangnya tampilan yang sangat bagus tersebut harus dibayar mahal dengan borosnya sumber daya (memakan banyak memori) yang digunakan terutama saat startup. Walaupun begitu saat sudah berjalan normal DE ini tidak terlalu boros sumber daya. Untuk versi terbaru ini banyak mengatakan bahwa KDE versi ini sudah semakin ringan untuk digunakan sehari hari. 

Wikipedia : KDE

3. XFCE

XFCE (XForms Cool Environment) adalah desktop environment Linux berlogo tikus yang terkenal dengan performanya yang cepat dan sangat irit sumber daya atau memori. Sejak kemunculan GNOME3 yang dikritisi, XFCE menjadi populer karena mempunyai banyak kesamaan dengan GNOME 2 terutama dalam hal kustomisasi karena XFCE memakai GTK2 yang sama dengan GNOME2 namun jauh lebih ringan sehingga cocok digunakan pada komputer tua. Versi terbarunya yaitu versi 4 dengan banyak perbaikan dari versi-versi sebelumnya.

Wikipedia : XFCE 

4. LXDE 


 

LXDE (Lightweight X11 Desktop Environment) adalah DE yang sangat ringan sehingga cocok untuk komputer tua, netbook, ataupun komputer mini seperti raspberry pi. DE ini memiliki banyak kesamaan dengan openbox karena memang bisa dibilang LXDE adalah openbox yang diberi LX Panel. Untuk kalian yang masiiih punya komputer jadul bisa menggunakan OS Linux dengan DE LXDE karena lebih hemat memori.

Wikipedia : LXDE

5. Cinnamon





Cinnamon merupakan DE yang dikembangkan oleh developer Linux Mint dan diperuntukan untuk Linux Mint Cinnamon. DE Cinnamon awalnya sebuah paket Gnome Shell Extension yang bernama Mint Gnome Shell Extension (MGSE). Kemudian menjadi fork dari Gnome Shell dengan Windows Manager sendiri bernama Muffin (Gnome Shell menggunakan Mutter). Sejak versi 2.0 keluar dari Gnome Shell dan sekarang menjadi DE sendiri tanpa library dari Gnome Shell.

Wikipedia : Cinnamon 

6. MATE

 
MATE dibangun dengan source code GNOME2 yang ditinggalkan oleh pengembang aslinya dan dikembangkan oleh sekelompok orang yang menggunakan GNOME2. Nama MATE sendiri berasal dari tumbuhan dari Amerika Selatan yang bernama Yerba Mate.

Wikipedia : MATE

7. Unity 



Bagi para pengguna Ubuntu pasti sudah tidak awam dengan DE yang satu ini.Unity merupakan sebuah shell yang berjalan diatas Desktop Environment GNOME, dan dikembangkan oleh Canonical khusus untuk Ubuntu. Unity merupakan DE default dari Ubuntu.

Wikipedia : Unity

0 Response to "Desktop Environment Pada Linux"

Post a Comment