Shell Eco-marathon, Menuju Energi Terbarukan
Apa itu Shell Eco-marathon ?
Shell Eco-marathon merupakan kompetisi tahunan yang disponsori oleh Perusahaan Shell, dimana peserta yang mengikuti kompetisi ini harus membuat kendaraan khusus yang bisa melakukan efisiensi bahan bakar sebesar-besarnya. Kompetisi ini diikuti oleh berbagai jenis peserta mulai dari amatir sampai ke perguruan tinggi dan perusahaan kendaraan bermotor dengan berbagai rancangan kendaraan yang unik. Penilaian dari kompetisi ini lebih ke jarak tempuh kendaraan dan seberapa efisiensi bahan bakar yang dipakai.
Sejarah dari kompetisi ini berawal dari tahun 1939 dimana ketika sekelompok ilmuwan di Perusahaan Shell, Amerika Serikat membuat taruhan, siapa yang bisa mengendarai kendaraan mereka paling jauh dengan bahan bakar yang sama maka dialah pemenangnya. Ide inilah yang menjadi dasar kompetisi international yang diadakan di Mallory Park, Inggris tahun 1977 hingga sekarang.
Kompetisi Eco-marathon telah diadakan di tahun-tahun sebelumnya dan pernah diadakan di negara Perancis, Jerman, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan Malaysia. Nah, di tahun 2018 Shell Eco-marathon kembali di adakan di Asia, Amerika dan Eropa. Kompetisi diadakan di 3 tempat yang berbeda antara lain :
- Shell Eco-marathon Asia : 8-11 Maret 2018 di Changi Exhibition Centre, Singapura.
- Shell Eco-marathon Americas: 19-22 April 2018 di Sonoma, California, AS.
- Shell Eco-marathon Eropa: 5-8 Juli 2018 di London, Inggris.
Kategori Kompetisi Eco-marathon
Di acara Shell Eco-marathon terdapat 2 kompetisi. Yang pertama adalah kompetisi tantangan dalam jarak tempuh terjauh dengan pengguaan bahan bakar yang sedikit. Dalam tantangan ini dibagi lagi menjadi 2 kategori yaitu :- Prototype, peserta harus membuat kendaraan aerodinamis dan paling hemat bahan bakar.
- UrbanConcept, peserta haruss membuat kendaraan yang mirip dengan model kendaraan umum dipakai saat ini. Tentu saja kendaraan yang dibuat sedikit lebih besar dibandingkan dengan kendaraan pada kategori prototype.
- Internal Combustion Engine (Mesin Pembakaran Dalam) : bensin, diesel, LPG, ethanol
- Energi listrik : baterai, matahari
- Bahan bakar hidrogen
Perjuangan Tim Dari Indonesia Membuahkan Hasil
Lebih dari 120 tim mahasiswa dari 18 negara berkumpul di Singapura untuk mengikuti Shell Eco-Marathon. Indonesia mengirimkan sebanyak 26 tim mahasiswa yang terdiri dari 20 perguruan tinggi untuk mengikuti kompetisi Eco-marathon yang diadakan di Singapura. Terdapat 9 dari 26 tim dalam kategori UrbanConcept yang mendapatkan penghargaan. Untuk pencapaian jarak dalam kategori Internal Combustion Engine yang mendapat penghargaan antara lain :- ITS Team 2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), 315 km/liter.
- Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada), 267 km/liter.
- Garuda UNY Eco Team (Universitas Negeri Yogyakarta), 215 km/liter.
- Sadewa (Universitas Indonesia), 205 km/liter.
- Bengawan Team 2 (Universitas Sebelas Maret), 170 km/liter.
Sedangkan pencapaian jarak dalam kategori bahan bakar baterai elektrik antara lain :
- Nonogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), 125 km/kWh.
- Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia), 108 km/kWh.
- Apatte 62 Team (Universitas Brawijaya), 94 km/kWh.
- Nakoela (Universitas Indonesia), 88 km/kWh.
Pada kompetisi kategori Prototype, Indonesia juga meraih penghargaan dengan kategori bahan bakar baterai elektrik. Tim tersebut antara lain :
- Semar Proto UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada), 270 km/kWh.
- Batavia Generation Team (Uniersitas Negeri Jakarta), 256 km/kWh.
Sumber : Shell Eco-marathon
#Shellecomarathon
#energimasadepan
#makethefuture
Keren Indonesia bisa mendominasi podium disana
ReplyDeleteItu semua berkat usaha dan kerja keras, terima kasih sudah mampir
ReplyDelete